1. Pisahkan pokok masalah yang dinegosiasikan dengan lawan. Jangan
sampai masalah pribadi menghambat proses negosiasi yang sedang
berjalan. Tak heran perusahaan-perusaha an besar biasanya mempunyai tim
negosiasi yang terdiri dari beberapa orang dengan keahlian
berlapis-lapis. Dengan begitu, tidak akan pernah terjadi konflik
pribadi dengan proses negosiasi.
2. Selalu mengacu pada tujuan utama negosiasi. Apa hasil akhir yang
kita inginkan dalam negosiasi ini? Bukan masalah menang atau kalah,
apalagi sampai menjatuhkan lawan. So, tetap berkepala dingin dan
jangan pernah terpancing dengan emosi atau ego mau menang sendiri.
3. Berikan alternatif win-win solution pada lawan. Selalu fleksibel
selama negosiasi agar terhindar dari jalan buntu. Persiapkan beberapa
solusi alternatif yang diprediksi bisa menciptakan kondisi saling
menguntungkan bagi lawan.
4. Selesaikan proses negosiasi dengan cepat dan tidak bertele-tele.
Hindari faktor-faktor yang bisa melelahkan lawan seperti proses
negosiasi yang terlalu lama, tempat negosiasi yang tidak kondusif,
dll. Karena faktor-faktor tersebut cenderung membuat lawan jadi
emosional dan berbalik menekan kita.
5. Riset, riset dan riset. Hal terpenting dalam negosiasi sering
berkaitan dengan etika dan budaya. Negosiator ulung selalu melakukan
riset untuk mengetahui karakter lawannya. Apa latar belakangnya,
kebiasaan, hobi, kesukaan, dll. Terbukti bahwa kebanyakan kontrak
besar bisnis dimenangkan bukan di meja rapat, tapi di lapangan golf,
kapal pesiar atau restoran.
Baca juga:
- Formula Sukses Anthony Robins
(http://www.dexton. adexindo. com/artikel- robin.html)
- Guerilla Marketing (2) : Ledakkan Omzet Bisnis Anda
(http://www.dexton. adexindo. com/artikel- guerilla- ledakan-omzet. html)
- Step by step, Menghasilkan Ribuan Dollar via Internet
(http://www.imc. adexindo. com)
Assalamualaikum wr.wb. Pertama, saya mohon perlindungan Allah SWT - yang sungguh2 Maha Pengasih- , dari segala tipu daya iblis yang menyesatkan dan menimbulkan keraguan pada hati tiap manusia.
Saya juga tidak lupa untuk bersyukur atas segala karunia-Nya yang berlimpah ruah, yang mungkin tak pernah dan tak akan terhitung dan terbayangkan, betapa bahwa Allah itu sungguh-sungguh amat mencintai makhluk-Nya.
Sungguh, beberapa hari ini, judul seperti diatas selalu terngiang-ngiang dalam hati saya..semoga ini menjadi hal yang baik bagi keimanan saya, dan membuat saya menjadi semakin dekat kepada-Nya. Amien… Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa tujuan kita (manusia dan jin) diciptakan adalah untuk menyembah/beribadah kepada Allah SWT. Dan kita juga saling sama sama mengerti bahwa semua perbuatan kita ( baik atau jahat) adalah tidak pernah berpengaruh kepada kekuasaan Allah SWT. Seperti yang ada pada Al-Quran (saya lupa ayat dan suratnya), yang “mungkin” intinya adalah jika kita (semua makhluk Allah) bersama-sama bertindak buruk/jahat maka sesungguhnya tidak pernah mengurangi sedikitpun kekuasaan-Nya. Begitu juga sebaliknya, jika kita (semua makluk-Nya) bersama-sama berbuat baik dan beribadah terus-menerus kepada-Nya, sesungguhnya tidak akan menambah sedikitpun kekuasaan Allah SWT.
Dari ayat tersebut kita bisa mengetahui, bahwa apapun yang dilakukan oleh kita (manusia, alam semesta, malaikat, jin, iblis,dsb), baik itu buruk ataupun baik tidak akan berpengaruh apa-apa bagi Allah. Dalam artian semua perbuatan kita itu tidak menimbulkan kemaslahatan dan kemudharatan bagi Allah SWT sedikitpun. Karena Allah adalah Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri, tidak membutuhkan bantuan siapapun), karena Allah yang Maha Besar, karena Allah yang maha Kuasa.
Terkait dengan semua hal tersebut, maka terlintas pertanyaan, sebenarnya apa maksud/tujuan Allah menciptakan kita semua???sedangkan kita dan semua perbuatan kita tidak berpengaruh bagi kebesaran dan kkekuasaan Allah itu sendiri….bukankah tanpa kitapun Allah tetap akan maha Kuasa dan maha Besar??? Lalu kenapa Allah menciptakan kita???kenapa??
Mungkin sekian dulu pertanyaan hati saya ini, saya mohon pendapat saudara-saudaraku sekalian, yang jauh lebih memiliki pengetahuan dibandingkan saya.
Wassalamualaikum wr.wb
Sebagai tambahan, saat saya sedang menulis saya ini, juga terlintas sebuah pemikiran atau mungkin sebuah pertanyaan lagi. Yaitu, Apakah iblis hanya menggoda, mengganggu, dan menyesatkan manusia saja?? Lantas bagaimana halnya dengan jin??bukankah jin juga diperintahkan untuk beribadah kepada Allah?? Kemudian bagaimana caranya iblis menyesatkan jin??sedangkan iblis itu sendiri adalah sejenis jin???
Wah..maaf nih jika saya terlalu banyak pertanyaan:) saya hanya teringat bahwa Allah pernah berfirman: bahwa hanya orang yang menggunakan akal/pengetahuan saja yang akan beruntung (dalam hal ini mendapatkan ridho-Nya…) Amien…
Sekali lagi, Wassalamualaikum wr.wb…
(Media Muslim)